Hati

Taukah kamu?

Hati manusia banyak sekali yang mudah rapuh. Mudah berkeluh kesah; mudah tumpah ruah dalam kesal dan amarah; mudah tergerus emosi sesaat yang berakibat buruk selamanya.

Kenapa?

Karena hati yang seperti itu laksana tanah yang tidak ditanami pepohonan. Air hujan yang datang kepadanya ia tidak mampu ia serap dengan sempurna. Lihat saja, air dengan mudahnya mengalir begitu saja. Airnya kotor dan tanah-tanahnya pun ikut terbawa arus.

Begitulah dijelaskan. Seperti tanah yang tidak berpepohonan. Ketika ada sesuatu yang datang mengganggu, asal dia bisa terbebas, ia tumpahkan semuanya. Marah, kesal, dengan cara-cara yang menambah buruk suasana, dan tentu saja menyakiti hati orang lain. Sesuatu yang tidak baik, tidak ia serap dahulu, tidak mencoba mengambil hikmahnya, hanya marah dan marah.

Namun tidak sedikit pula hati manusia yang tahan banting. Ia hati yang kuat rupanya. Ketika ada sesuatu yang mengusiknya, tidak dengan mudah ia hempaskan begitu saja.

Laksana tanah yang ditanami pepohonan. Air hujan yang datang padanya mampu diserap oleh akar-akar pepohonan. Air keluar dengan perlahan,  jernih dan tanahnya kuat tanpa terbawa arus.

Begitulah hati manusia yang kuat. Ketika datang padanya sesuatu yang menyesakkan dada, tidak mudah ia keluarkan dengan cara yang menyesakkan dada orang lain juga. Ia serap dengan baik, ia ambil hikmah dari semua peristiwa, dan ia tidak mudah menyalahkan orang lain melainkan introspeksi diri lagi dan lagi.

Lalu tahukah kamu?
Apabila hati diibaratkan sebagai tanah,  apakah sesuatu yang diibaratkan sebagai pepohonan untuk menjaga tanah?

Kedewasaan.. ;)



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Tes Paragraf

Judul widget rightbar

Yang mampir..