Yang Fana Adalah Waktu
Senyum semanis gulali
yang kau tawarkan padaku apakah akan terus kukecap sampai nanti. Candamu yang
berisik serupa tawon berkerubut apakah akan terus aku dengar sampai nanti.
Ada saat ketika waktu
tidak lagi memberi kesempatan pada masing-masing kita untuk sekedar menanyakan
apa kabar.
Jangan dulu Tuhan. Adakah
Kau merasakan itu terlalu cepat untukku. Bisakah sejenak Kau tangguhkan, dan
mungkin... emm... hentikan waktu untukku.
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
Memungut detik demi detik, merangkainya
menjadi bunga
Sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa.
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?”
Tanyamu.
Kita abadi.
-Sapardi Djoko Damono-
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982
18.10
|
Label:
Sapardi Djoko Damono,
Waktu
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.

0 komentar:
Posting Komentar