Pilihan Terbaik


Pernahkah kau merasa hatimu gundah karena apa yang kau inginkan tidak juga tercapai?
Atau pernahkah kau merasa Tuhan memberikanmu hal lain, bukan seperti apa yang kau pinta?

Aku juga pernah merasakannya.. 

Dulu, dua tahun lalu. Cita-citaku selepas bangku SMA waktu itu adalah menjadi seorang dokter gigi. Ahaaii... bukan perkara mudah bagiku.. Pertama, gagal di SNMPTN Undangan, kedua ditolak di SNMPTN Tulis.. Ah.. rasanya sesak sekali hati ini waktu itu.. Segala upaya baik belajar mandiri, ikut bimbingan belajar dan try out-tryout belum juga membuahkan hasil.

Aku kemudian berpikirdan introspeksi.. Apa aku yang terlalu memaksakan kehendak, apa aku yang terlalu sombong telah mengatakan bahwa usahaku maksimal.. Berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam batin.. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengubah pilihanku di Ujian Mandiri, yaitu menempatkan Kesehatan Masyarakat sebagai pilihan pertama. Alhamdulillah.. akhirnya aku lolos.

Haha... kisah waktu itu, menggelitik hatiku untuk menuliskannya di sini.. Waktu demi waktu berlalu. Kini aku tahu dan paham. Allah memang telah memberikan yang terbaik untukku. Aku mendapatkan suasana belajar yang baik dan menyenangkan, mempunyai teman-teman yang super, bisa bergabung dengan UKM KSR Undip yang memberiku banyak pengalaman.. Masih banyak nikmat-nikmat yang Allah berikan padaku, sebagai efek kuliah di FKM Undip.. Subhanallah... Betapa beryukurnya....mungkin tidak akan aku dapatkan di tempat lain..

Tersadar pula oleh ayat suci..

Qs. Al-Baqarah : 216

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Subhanallaah... ;’) Tepat sekali.. Allah Yang Maha Tahu kapasitas hamba-Nya. Mungkin memang bukan dokter-lah profesi yang Allah pilihkan untukku. Ketika telah berusaha dan berdo'a, hanya tawakal-lah yang dapat dilakukan.. Inilah jawaban dari Allah.. Inilah pilihan-Nya.. Pilihan terbaik dari-Nya.

Sampai kini tidak pernah kusesali pilihan untuk belajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang telah mengukir sejarah kehidupan ini..

So,
Look at you! Betapa beruntungnya dirimu, kawan.. betapa bersyukurnya. Apakah mampu menghitung nikmat yang telah Tuhan berikan untukmu... ;)


 “Jika air laut dijadikan tinta dan seluruh pepohonan yang ada di bumi ini dijadikan pena maka semuanya tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat Allah yang serba sempurna”, ujar para ulama..

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Tes Paragraf

Judul widget rightbar

Yang mampir..